Pengunjung
- 1.584.654 hits
mencari
BukuUharS
Slideshow ini membutuhkan JavaScript.
LinkUharS
Tulisan Terpopuler
-
Refleksi dan Informasi
Dialog dan Diskusi
nimmi fauziah pada Manajemen SDM Pendidikan mustofa yuniar pada Manajemen SDM Pendidikan Pusat Pendidikan dan… pada Islam dan Ilmu Jalius. HR pada Manusia, Berfikir dan Pen… Rustam Efendi pada Islam dan Ilmu AktivitasUharS
Slideshow ini membutuhkan JavaScript.
TwitterUharS
Kicauan Saya
APA ITI ONTOLOGI?
sdr agil ontologi artinya ilmu tentang yang ada/berwujud, baik yang ada fisik maupun yg mungkin ada
apakah penjabaran tentang ontologi ilmu komunikasi dilihat dari pohon ilmu
Apa sich manfaatnya mempelajari ontologi?
Bahan dari powerpowintnya cukup komunikatif dan bagus untuk bahan kuliah filsafat ilmu.
trimakasih banyak untuk bapak atas referensinya…
3
Pembahasan …..
A.
Pengertian Ontologi Ilmu (Hakikat Ilmu)
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasaldari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret.Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal sepertiThales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belummembedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalamyang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialahpendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansibelaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri).Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni
ontos
dan
logos
. Ontos berarti sesuatuyang berwujud (
being
) dan logos berarti ilmu. Jadi ontologi adalah bidang pokokfilsafat yang mempersoalkan hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada menuruttata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ada manusia, adaalam, dan ada kausa prima dalam suatu hubungan yang menyeluruh, teratur, dantertib dalam keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007). Ontologi dapat puladiartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud hakikat yang ada. Obyek ilmu ataukeilmuan itu adalah dunia empirik, dunia yang dapat dijangkau pancaindera.Dengan demikian, obyek ilmu adalah pengalaman inderawi. Dengan kata lain,ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud(yang ada) dengan berdasarkan pada logika semata. Pengertian ini didukung pulaoleh pernyataan Runes bahwa
“
ontology is the theory of being qua being
”
, artinyaontologi adalah teori tentang wujud.Obyek telaah ontologi adalah yang ada. Studi tentang yang ada, pada dataranstudi filsafat pada umumnya dilakukan oleh filsafat metafisika. Istilah ontologibanyak digunakan ketika kita membahas yang ada dalam konteks filsafat ilmu.Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudantertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkanpemikiran semesta universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalamsetiap kenyataan, atau dalam rumusan Lorens Bagus; menjelaskan yang ada yang
4
meliputi semua realitas dalam semua bentuknya. Berdasarkan hal tersebut, makadapat dikatakan bahwa obyek formal dari ontologi adalah hakikat seluruh realitas.Hal senada juga dilontarkan oleh Jujun Suriasumantri (2000: 34
–
35), bahwaontologi membahas apa yang ingin diketahui atau dengan kata lain merupakansuatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar ontologis dari ilmuberhubungan dengan materi yang menjadi obyek penelaahan ilmu. Berdasarkanobyek yang telah ditelaahnya, ilmu dapat disebut sebagai pengetahuan empiris,karena obyeknya adalah sesuatu yang berada dalam jangkauan pengalamanmanusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh pancaindera manusia. Berlainan dengan agama dan bentuk-bentuk pengetahuan lain,ilmu membatasi diri hanya kepada kejadian-kejadian yang bersifat empiris, selaluberorientasi terhadap dunia empiris.Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu, apa hakikat kebenaran dan kenyataanyang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat
tentang apa dan bagaimana (yang ) “ada” itu (
being, sein, het zijn
). Paham monismyang terpecah menajdi idealism atau spiritualisme, paham dualism, pluralismdengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhirnyamenentukan pendapa bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa danbagaimana (yang)
“
ada
” sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.
4
Dengan demikian, penulis mendapatkan sebuah simpulan bahwa ontologimerupakan sebuah jawaban atas pertanyaan mengenai hakikat kenyataan. Kitaharus memahami dengan baik masalah-masalah ontologi agar dapat memahamidengan baik masalah dunia, tempat kita tinggal.
bisa tidak kalau ilmu ontologi kita kaitkan dengan filsuf feurbach yang berpendapat bahwa allah itu tidak ada.,.,.kasih komentar yah.,.,thx
terimakasih atas referensinya bapak,ini sangt penting dalm dunia pembelajaran