Perguruan Tinggi dan Tantangannya


Sebagai Lembaga yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi, Perguruan Tinggi jelas harus menyadari dan menyikapi berbagai tantangan serta terus mengembangkan kemampuannya seiring dengan perubahan tuntutan masyarakat dan perkembangan Iptek. Tantangan yang dihadapi Perguruan Tinggi dewasa ini makin menunjukan intensitas yang cepat dan kompleks, hal ini jelas akan berpengaruh besar pada penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Tinggi. Paling tidak terdapat beberapa tantangan bagi Perguruan Tinggi yang perlu dicermati dan disikapi dengan tepat yaitu :

  • Makin menguatnya kehidupan masyarakat berbasis pengetahuan (Knowledge based society)
  • Eskalasi perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat dan variatif baik kedalamannya maupun keluasannya
  • Meningkatnya tuntutan akan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berbasis riset (Research university)
  • Meningkatnya tuntutan akan hasil pendidikan (output pendidikan) yang bermutu.
  • Meningkatnya tuntutan akan kiprah lulusan pendidikan (outcome pendidikan) yang relevan
  • Meningkatnya tuntutan proses penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dengan standar tertentu.

Kehidupan masyarakat dan bangsa-bangsa sekarang ini lebih mendasarkan pada pengetahuan atau masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society/knowledge society), masyarakat yang makin penuh persaingan yang berbasis keunggulan Sumberdaya manusia, semua ini jelas merukan tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan termasuk Perguruan Tinggi. Menurut Andy Hargreaves (2003 : xvi), “we live in a knowledge economy, a knowledge society. Knowledge sconomies are stimulated and driven by creativity and ingenuity. Knowledge society school have to  create these qualities, otherwise their people their nations will be left behind.“Adalah tidak mungkin menghadapi tantangan tersebut dengan menggunakan pola fikir masa lalu, tapi diperlukan pola baru yang kreatif inovatif dalam menghadapinya. Kondisi yang demikian sebagai dampak dari perkembangan Iptek yang cepat, sehingga respon biasa sesuai kebiasaan yang ada jelas tidak memadai dan hanya akan menjadikan Perguruan Tinggi tertinggal dalam persaingan tidak hanya secara global tapi juga secara nasional, regional, dan lokal sekaligus.

Pengetahuan telah menjadi sesuatu yang sangat menentukan, oleh karena itu perolehan dan pemanfaatannya perlu dikelola dengan baik dalam konteks peningkatan kinerja organisasi Perguruan Tinggi. Langkah ini dipandang sebagai sesuatu yang sangat strategis dalam menghadapi persaingan yang mengglobal, sehingga pengabaiannya akan merupakan suatu bencana bagi dunia Pendidikan, oleh karena itu diperlukan cara yang dapat mengintegrasikan pengetahuan itu dalam kerangka pengembangan SDM dalam organisasi. Dalam masyarakat pengetahuan, Perguruan Tinggi perlu mendesaian organisasinya menjadi organisasi yang mampu menumbuhkan kreativitas dan kecerdasan jika tidak ingin ketinggalan. Proses pembelajaran di Perguruan Tinggi harus mampu mendidik manusia menjadi orang-orang kreatif, Inovativ dan pembelajar, dan ini hanya mungkin dilaksanakan bila organisasi Perguruan Tinggi itu sendiri menjadi organisasi pembelajar dimana seluruh anggota organisasi mampu meningkatkan kemampuan belajarnya dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi PT dalam menghadapi berbagai perubahan, bahkan perlu terus diupayakan lebih jauh agar organisasi PT dapat melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap perubahan yang mungkin terjadi, dan ini berarti pembelajaran adaptif  perlu terus dibarengi dengan pembelajaran generatif yang merupakan ciri dari organisasi pembelajar (Learning University).

Dalam hubungan ini belajar dan pembelajaran menjadi kata kunci dalam peningkatan kapasitas pengetahuan, oleh karenanya menjadikan individu sebagai pembelajar merupakan kondisi yang diperlukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja organisasi Perguruan Tinggi melalui pengintegrasiannya dengan proses organisasi, manajemen, dan Kepemimpinan dan Penelitian apapun yang ingin menjadi bagian dari Lembaga Pendidikan Tinggi jelas sia-sia jika tidak menempatkan belajar sebagai inti kekuatan dalam suatu Perguruan Tinggi. Untuk itu Perguruan Tinggi perlu melakukan pengembangan dirinya menjadi Perguruan Tinggi pembelajar (Learning University), sebab hanya dalam kondisi yang demikian seluruh pemangku kepentingan Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta dapat benar-benar menjadi manusia pembelajar sebagai ciri penting kehidupan dalam masyarakat berbasis pengetahuan dan Perguruan Tinggi berbasis Riset/penelitian.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.