Makna Manajemen


Dari segi bahasa  management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti  “to conduct or to carry on, to direct”[1],  dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan “Mengurus,mengatur, me-laksanakan, mengelola” [2],Oxford Advanced Learner’s Dictionary  meng-artikan Manage sebagai “to succed in doing something especially something difficult….. Management   the    act of   running  and   controlling   business or

similar organization”[3]  sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Manajemen diartikan sebagai “Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran” [4]. Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.

  1. Manajemen  itu adalah pengendalian dan pemanfaatan  daripada semua faktor  dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning) , diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu [5]

2.   Management is the use of people and other resources to accomplish objective [6]

3.. management-the function of getting things done through people [7]

`           4. Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain [8]

5.  Manajemen dapat didefinisikan  sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi [9]

6.  The most comporehensive definition views management as an integrating process by which authorized individual create, maintain, and operate an organization in the selekjtion an accomplishment of it’s aims[10]

dengan  memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R Terry menambahkan dengan proses kegiatannya,  sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi.

Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :

  1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
  2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain
  3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap  organisasi  termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen karena sesuai dengan pengertiannya, organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, hal tersebut sejalan dengan pengertian organisasi yang dikemukakan oleh  James D. Mooney  dalam bukunya The Principles of Organization bahwa Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose”[11]. Kerjasama akan berjalan dengan baik apabila ditata dan dikelola dengan tepat, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen semakin jelas, karena manajemen itu sendiri mempunyai fungsi-fungsi yang dapat membantu proses tersebut.Adapun fungsi-fungsi manajemen sebagaimana dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut [12] :

  1. menurut G.R Terry

a)    Planning (Perencanaan)

b)    Organizing (Pengorganisasian)

c)    Actuating (Pelaksanaan)

d)    Controlling (Pengawasan)

  1. Menurut Henri Fayol

a)    Planning (Perencanaan)

b)    Organizing (Penorganisasian)

c)    Commanding (Pengaturan)

d)    Coordinating (Pengkoordinasian)

e)    Controlling (Pengawasan)

  1. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel

a)    Planning (Perencanaan)

b)    Organizing (pengoganisasian)

c)    Staffing (Penentuan Staf)

d)    Directing (Pengarahan)

e)    Controlling (pengawasan)

  1. Menurut L Gullick

a)    Planning (Perencanaan)

b)    Organizing (pengorganisasian)

c)    Staffing (penentuan Staf)

d)    Directing (Pengarahan)

e)    Coordinating (Pengkoordinasian)

f)     Reporting (Pelaporan)

g)    Budgeting (Penganggaran)

dengan  melihat fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh empat orang ahli tersebut meskipun secara keseluruhan tidak sama persis namun terdapat beberapa fungsi yang sama, dalam hal ini Planning dan Organizing  terdapat dalam setiap pendapat tersebut, Staffing dan Directing terdapat dalam pendapat Harold Koontz dan L. Gulick ,  Coordinating    terdapat   persamaan    antara    Henri Fayol    dan L. Gluck, Controlling  termasuk ke dalam fungsi manajemen menurut pendapat G.R. Terry, Henry Fayol dan Harold Koontz, sedangkan Reporting dan Budgeting hanya terdapat pada fungsi manajemen menurut L. Gulick, namun demkian secara umum terdapat kecenderungan pemikiran dan arah yang sama dalam melihat fungsi-fungsi manajemen. Sementara itu Sondang P. Siagian setelah membagi fungsi-fungsi manajemen ke dalam fungsi organik dan fungsi tambahan, dan membandingkan berbagai pendapat para akhli akhirnya menyimpulkan bahwa fungsi manajemen adalah terdiri dari :

a)    Perencanaan (Planning)

b)    Pengorganiasian (Organizing)

c)    Pemberian motivasi (motivating)

d)    Controlling (Pengawasan)

e)    Penilaian (Evaluating)[13]

Sementara itu C. Turney (et.al) menyebutkan bahwa terdapat lima fungsi manajemen (manager role)  “……. planning, communicating, organizing, notivating, and controlling”[14],

lebih lanjut dikatakan bahwa kelima fungsi (peran) tersebut  tidak bersifat terpisah-pisah, dalam prtakteknya bersifat saling terkait bahkan terkadang tumpang tindih pada saat manajer menjalankan pekerjaannya.

Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam kenyataan akan merupakan suatu proses yang mencakup tahapan-tahapan tertentu, sehingga pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut belum menjamin suatu keberhasilan bila tahapan-tahapan tidak dijalankan dengan baik., untuk itu berikut ini akan dikemukakan tahapan-tahapan atau bidang-bidang kegiatan dari masing-masing fungsi tersebut dengan mengacu pada fungsi-fungsi manajemen  dari G.R Terry  yang terdiri Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling

Perencanaan (Planning) merupakan fungsi manajemen yang pertama, arti dari perencanaan menurut Louis E Boone dan David L. Kurtz “Planning may be defined as the proicess by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective” [15], dari pengertian ini nampak bahwa dalam proses perencanaan tercakup penentuan tujuan yang layak serta bagaimana tujuan itu dicapai, secara lebih rinci proses perencanaan terdiri dari tiga tahapan yaitu  “(1) setting organizational objective, (2) Developing planning premises, (3) Developing methods to control the operation of the plan”[16], penentuan tujuan merupakan syarat mutlak dalam sebuah rencana, dan karena tujuan itu merupakan sesuatu yang harus dicapai maka diperlukan penentuan cara mencapainya sesudah memahami tentang kondisi lingkungan dimana organisasi itu berada.           Menurut  C Turney dan D. Smith   dalam  tulisannya  yang berjudul Planning Role  menyatakan bahwa dalam melaksanakan perencanaan, Manager Sekolah  (Kepala Sekolah) harus melaksanakan  hal-hal sebagai berikut yakni :

  1. Visioining and formulating school mission
  2. Making policy and setting goal
  3. Designing porogrammes
  4. Determining and allocating of resources
  5. Modifying policy and plan [17]

dengan melihat tugas langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan perencanaan, nampaknya semua itu harus dilakukan secara hirarkis terurut, artinya langkah atau tugas kedua baru dilaksanakan bila yang pertama sudah dilakukan demikian juga seterusnya. Penetapan Visi dan misi harus dilakukan sebelum menentukan kebijakan dan penentuan tujuan kemudian diikuti dengan pembuatan program sesudahj itu baru menentukan pengalokasian sumber daya, akhirnya dilakukan evaluasi yang kemudian dilakukan modifikasi kebijakan dan rencana jika dianggap perlu.

Pengorganisasian (Organizing). Perencanaan yang sudah dibuat pada dasarnya untuk dilaksanakan, dan untuk itu diperlukan pengaturan hubungan-hubungan  diantara berbagai sumberdaya yang ada, dalam konteks ini langkah pengorganisasian mutlak diperlukan.

Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara efiusien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”[18]

sementara itu Louis E. Boone menefinisikan Pengorganisasian “……as the act of planning and implementing organization structure. It is the process of arranging people and physical resources to carry out plans and accopmplish organizational objective”[19]. dari pengertian pengorganisasian seperti di atas jelas bahwa pengorganisasian merupakan penentuan siapa pihak-pihak yang akan diberi tugas untuk melaksanakan rencana yang sudah disusun serta bagaimana mekanismenya. Adapun tugas-tuigas yang harus dilaksanakan dalam proses pengorganisasian adalah

  1. developing and modifying organizational structure
  2. orienting participant  and establishing high expectations
  3. Assigning Task and, where approriate in delegating authority
  4. coordinating and sustaining contribution[20]

langkah pertama menyangkut pembentukan departemen-departemen, penentuan saluran komunikasi serta kebijakan yang dapat meningkatkan efektifitas pelaksanaan kegiatan organisasi, langkah kedua menyangkut upaya mengajak seluruh komponen dalam organisasi untuk menyadari  tentang misi organisasi, sesudah itu memberikan tugas pada orang yang mampu dan akhirnya melakukan koordinasi.

     Pelaksanaaan (Actuating). Menurut G.R Terry   Actuating merupakan usaha menggerakan anggota-anggota kelompok demikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan sasaran-sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut[21]. Definisi di atas menunjukan bahwa penggerakan atau pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting sebab dengan fungsi ini maka rencana dapat terlaksana dalam kenyataan, namun demikian diperlukan pembinaan dan pemberian motivasi agar seluruh komponen dalam organisasi dapat menjadikan proses pencapaian tujuan organisasi sebagai suatu bagian integral dalam pencapaian tujuan masing-masing, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lancar tanpa ada konflik orientasi dalam pencapaian tujuan tersebut. 

Pengawasan (Controlling). Pengawasan merupakan fungsi manajemen terakhir yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Menurut C. Turney pengawasan atau Controlling adalah “…….the activities used by manager to ensure that activities of an organization are consistent with plan and organizational objectives are achieved”[22].  Sementara  itu Louis E Boone mendefinisikan pengawasan sebagai “...the process by which manager determine whether organizational objectives are achieved and whether actual operation are consistent with plans[23]  dari pengertian tersebut pengawasan merupakan langkah pengendalian agar pelaksanaan dapat sesuai dengan apa yang direncanakan serta untuk memastikan apakah tujuan organisasi tercapai, karena rencana merupakan patokan atau kriteria penting agar pengawasan dapat terlaksana dengan efektif, adapun langkah-langkah dalam pengawasan adalah :

  1. Establishing standard of performance
  2. Influencing the performance of Staff
  3. Monitoring and evaluating progress
  4. initiating correrctive action where performance below standard [24]

untuk membandingkan antara hasil aktual dengan rencana diperlukan suatu standar tertentu hal itu agar pengawasan dapat dilakukan  secara obyektif, sehingga dapat diketahui apakah suatu hasil menunjukan kemajuan atau tidak, disamping itu pengawasan juga perlu dibarengi olkeh tindakan koreksi jika dipandang perlu dan apabila terjadi penyimpangan yang akan berdampak pada terganggunya proses pencapaian tujuan organisasi.


[1] Webster Super New School and Office Dictionary. 1974:  Faucet Crest Book, h.528

[2] John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia, Jakarta: Gramedia. h. 372

[3] A.S. Hornby, 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary, New York: Oxford University Press

[4] Depdikbud 1999.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

[5] Prajudi Atmosudirdjo,1982.Administrasi dan Manajemen Umum,Jkt:Ghalia Indonesia,h.124

[6] Louis E. Boone, David L Kurtz. 1984,Op.Cit  h. 4.

[7] Harold Koontz.,Cyril O’Donnel, Principles of Management, Tokyo:Kogakusha Co. Ltd. h. 3.

[8] George R. Terry, 1986. Asas-Asas Manajemen, Terj. Winardi, Bandung:Alumni, h. 4.

[9] Sondang P. Siagian. 1997. Filsafat Administrasi, Jakarta: Gunung Agung, h. 5

[10] Lester Robert Bittel (Ed), 1978. Encyclopedia of Professional management,Connecticut: Grolier International, Vol 2, h. 640

[11] Sutarto, 1980. Dasar-Dasar Organisasi, Yogyakarta:Gajah Mada University Press.h. 22

[12] H. Siagian. 1977. Managemnent, Suatu Pengantar,Bandung: Alumni. h. 79

[13] Sondang P. Siagian. 1997. Filsafat Administrasi, Jakarta: Gunung Agung, h. 107

[14] C. Turney et al, 1992. The School  manager, Australia: Allen and unwin. h.  99.

[15] Louis E. Boone, David L Kurtz. 1984. Op. Cit. h. 101.

[16] Ibid. h. 102

[17] C. Turney et al, 1992. Op. Cit. h. 131

[18] George R. Terry, 1986. Op. Cit. h. 233

[19] George R. Terry, 1986. Op. Cit. h. 233

[20] C. Turney et al, 1992. Op. Cit. h. 200

[21] George R. Terry, 1986. Op. Cit. h. 313.

[22] C. Turney et al, 1992. Op. Cit. h. 240.

[23] Louis E. Boone, David L Kurtz. 1984. Op. Cit. h. 412.

[24] C. Turney et al, 1992. Op. Cit. h. 248.

7 Balasan ke Makna Manajemen

  1. Kristian berkata:

    Apa makana manajemen pendidikan

  2. rohmat berkata:

    ijin tanya Dr, kenapa ada perbedaan penyebutan dalam istilah unsur manusia dalam bidang-bidang tertentu? bagaimana menurut para ahli? mohon diberikan contohnya. atas jawabanya saya ucapkan terimakasih.

  3. Ping balik: kajian Modal Sosial | sonataalzufri

  4. Jari berkata:

    ikutan belajar ilmu manajemennya, terimakasih pak.

  5. Selena berkata:

    Remarkable! Its genuinely amazing paragraph, I have got much
    clear idea about from this article.

  6. parno berkata:

    manajemen ibarat telor dan cangkangnya

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.